MENGENAI LUP
KOMPETENSI
KEAHLIAN
TEKNIK
KOMPUTER DAN JARINGAN 1
Disusun
oleh:
Viriyani
Wulan
SMK
INFORMATIKA PESAT
BOGOR
2013
Puji syukur penyusun ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan
karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Tentang Kaca Pembesar
(Lup). Penyusunan laporan Makalah ini disusun sebagai bukti bahwa penulis telah
melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Praktek Fisika.
Penyusun menyadari bahwa tanpa
adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai teman dan media, maka penyusunan
laporan ini akan terhambat.
Penyusun
berharap semoga laporan ini bemanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi
pembaca. Segala kritik dan saran akan penyusun terima dengan besar hati demi
memperbaiki penyusunan tugas-tugas berikutnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan
perkembangan cara berpikir manusia. Berbagai peralatan elektronik diciptakan
untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan
penyimpangan pada organ tubuh manusia. Sama halnya untuk membantu proses
bekerja dan aktivitas manusia sehari-hari, contohnya dalam melihat benda kecil atau mikroorganisme yang tidak
bisa di lihat oleh kasat mata maka dengan ini perlu alat bantu yang mampu
mempermudah dalam mengindentifikasi hal tersebut dan membantu proses pengerjaan manusia yang berhubungan
dengan benda-benda kecil atau mikroorganisme.
1. Apakah yang dimaksud dengan LUP?
2. Bagaimana cara kerja LUP?
3. Apakah fungsi dari LUP?
4. Apa saja bagian-bagian dari LUP?
5. Bagaimana Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP?
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan LUP secara
detail
2.
Untuk mengetahui sejarah tentang LUP
3.
Untuk mengetahui bagaimana cara kerja LUP
4.
Untuk mengetahui fungsi dari LUP
5.
Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian yang ada di
dalam LUP
6.
Untuk mengetahui bagaimana pembentukkan dan sifat
bayangan dari LUP
Bagaimana kita
dapat mengamati benda-benda kecil seperti komponen jam tangan? Alat apa yang
kita gunakan untuk melihat benda-benda kecil ? untuk melihat benda-benda kecil,
kita dapat menggunakan alay yang dinamakan lup.
Pada dasarnya, lup adalah sebuah lensa
cembung. Lensa ini dapat berfungsi sebagai kaca pembesar jika diletakkan pada
posisi yang tepat antara objek benda yang akan diamati dan mata.
Berdasarkan pembentukkan bayangan pada
lensa cembung, untuk menghasilkan bayangan yang diperbesar, benda diletakkan di
antara titik F1 dan O. Perhatikan Gambar 21.14. Bayangan yang
terbentuk bersifat maya, tegak, dan
diperbesar. Jadi, pabila kita ingin menggunakan lensa cembung sebagai lup,
maka benda harus kita letakkan diantara titik F1 dan O.
Pembentukan
bayangan pada lup (lensa cembung)
Kita juga telah
mempelajari bagaimana mata melihat sebuah objek. Jika kita ingin melihat benda
dengan mata rileks supaya tidak lekas lelah, benda yang kita amati kharus
berada di titik jauh dari mata. Dalam keadaan seperti ini, dikatakan mata tidak
berakomodasi. Jika kita menginginkan pembesaran yang lebih besar lagi, kita
dapat mendekatkan benda (objek) asalkan tidak
lebih dekat dari titik dekat kita. Jika kita meletakkan benda di titik
paling dekat yang masih dapat kita lihat, kita akan memperoleh perbesaran
maksimum, dan mata kita cepat lelah karena mata dalam keadaan berakomodasi
maksimum.
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung
yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan
diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup
tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut.
Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan
oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali
Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo
1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen,
adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains
barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta
teleskop.Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama
Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965
Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi
pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah
beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil
keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan
pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan. Kecintaannya kepada ilmu
telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil
kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai
Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas
Al-Azhar.
Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying
glass). Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya
melengkung ke luar.
Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di
sebuah titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik
fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak yang lebih
pendek daripada jarak fokus (ruang I), benda itu tampak tegak dan diperbesar. Bayangan macam ini disebut bayangan maya.
Pada jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang daripada jarak fokus
(ruang III), lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik, dan disebut
bayangan nyata.
Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan dilihat
pada ruang satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan
bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah
perbesaran anguler atau perbesaran sudut.
v Perbesaran
anguler atau perbesaran sudut
v Perbesaran
sudut
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak focus lup dalam meter
1.
Mata berakomodasi
maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot
siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk
secembung-cembungnya). Ketika menggunakan lup dengan mata berakomodasi
maksimum, bayangan yang terbentuk harus jatuh di titik dekat mata (25cm). Untuk
mengahasilkan bayangan yang seperti ini, benda harus terletak dia antara titik
fokus lup (F) dan lensa (antara titik F dan O). Olah karena mata berakomodasi
maksimum, lensa mata dalam keadaan menebal sekuat-kuatnya dan otot-otot mata
meregang sehingga mata cepat lelah. Akan tetapi, dalam kondisi ini akan
dihasilkan perbesaran yang maksimum. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan
mata berakomodasi maksimum adalah.
Keterangan
: M = pembesaran lup
f = jarak fokus lup (cm)
n = titik dekat mata (25 cm)
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi
maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik
dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik
fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Perhitungan
• Si = -PP = -Sn
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum,
maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP).
Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu
lensa.
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah,
sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan
diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan
dalam keadaan mata tidak berakomodasi.
2.
Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot
siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
Ketika menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi,
bayangan yang terbentuk jatuh di titik tak terhingga. Untuk menghasilkan
bayangan yang seperti ini, benda harus terltak di titik fokus lup (atau kurang
sedikit). Oleh karena mata tidak berakomodasi, lensa meregang sehingga mata
tidak cepat lelah. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi adalah :
Keterangan
: M = pembesaran lup
f = jarak fokus lup (cm)
n = titik dekat mata (25 cm)
Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka
yang perlu diperhatikan adalah:
1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak
hingga
2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus
(So = f)
3. keuntungan : mata tak cepat lelah
5. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa
(s= f ).
Perhitungan
• Si = -PR
• So = f
Untuk
melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak
berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup.
Keuntunganya adalah untuk
pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi
perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan
diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
Keterangan:
M=PP/f
M=perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga tampak
menjadi lebih besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara
langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif . Lup
biasanya digunakan oleh para tukang arloji dan arkeolog ketika mereka bekerja.
Lup merupakan alat optic yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis.
1. Tangkai Lup
Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang Lup
Pada proses penggunaanya. Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran
Pegangan Lensa.
2. Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari Lensa cembung
pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa,
akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh.
4. Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.
Ada 2
cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.
|
Pembentukan Bayangan Pada Mata Berakomodasi Maksimum
|
Untuk mata normal dan
berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal
(sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat
dituliskan M = s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 /
s.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan
persamaan lensa cembung.
Perbesaran Bayangan (M) :
Untuk mata berakomodasi maksimum s’ = -25 cm (tanda
negative (-) menunjukan bayangan di depan lensa sehingga diperoleh :
Sifat bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak,
dan diperbesar Untuk mata tak berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga
(s’ = ∞ ) sehingga perbesaran bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak
berakomodasi adalah sebagai berikut
Lup adalah alat optik
yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati
benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas. Bayangan yang dibentuk
oleh lup bersifat maya, tegak dan diperbesar. Pengamatan dengan lup dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan
mata tidak berakomodasi. Pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, lup
diletakkan di ruang I di depan lup sehingga bayangan terjadi di ruang IV dengan
sifat maya, tegak, dan diperbesar. Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak
berakomodasi, lup diletakkan di titik fokus sehingga bayangan terletak di jauh
tak terhingga.
Pengamatan
menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan mata cepat lelah
karena pada saat itu otot mata mempertahankan lensa mata agar tetap mencembung.
Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, mata terasa lebih santai
karena lensa mata dalam kondisi relaks.
Alat
optik merupakan alat yang sangat vital bagi kebutuhan manusia, terutama untuk
kita melihat, dan selain itu dari segi sains alat optik memudahkan kita
mengamati sesuatu yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Olehnya itu
dengan belajar Fisika kita akan mengetahui bagaimana prinsip kerja dari alat
optik tersebut.
1. http://tkj2mak.blogspot.com/2012/03/kaca-pembesar.html
2. http://aktifisika.wordpress.com/category/optik/
3. http://www.scribd.com/doc/54997097/Lup
4.
Purjiyanta, Eka dkk. 2006. IPA TERPADU. Jakarta:
Erlangga.
5. Sumarwan,
Drs dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP.
Jakarta: Erlangga